Bekasi(11/10/2023)- Hamas (Harakat al-Muqawwamatul Islamiyyah) merupakan gerakan Islam terbesar yang mengendalikan Jalur Gaza hingga saat ini. Sesuai dengan maknanya yang berati “semangat”, Hamas terus berupaya untuk menjaga Palestina karena didalamnya terdapat Masjid Al-Aqsha yang merupakan kiblat pertama umat muslim. Sejak didirikan pada 14 Desember 1987 oleh Syeikh Ahmad Yassin, organisasi ini telah lantang untuk menentang pendudukan wilayah Palestina oleh Israel yang dilakukan secara sepihak.
Firman Allah SWT :
فَإِذَا جَاءَ وَعْدُ الْآَخِرَةِ لِيَسُوءُوا وُجُوهَكُمْ وَلِيَدْخُلُوا الْمَسْجِدَ كَمَا دَخَلُوهُ أَوَّلَ مَرَّةٍ وَلِيُتَبِّرُوا مَا عَلَوْا تَتْبِيرًا
“Dan apabila datang saat hukuman bagi (kejahatan Israel) yang kedua, (Kami datangkan orang-orang Islam di bawah pimpinan Imam Mahdi) untuk menyuramkan muka-muka kamu dan mereka masuk ke dalam Masjid (Al-Aqsha), sebagaimana musuh-musuhmu memasukinya pada kali pertama, dan untuk membinasakan sehabis-habisnya apa yang mereka kuasai”. (QS. Al-Isra’: 7)
Walaupun jalur gaza di blokade oleh Israel sebagaimana layaknya “penjara raksasa” selama puluhan tahun, namun dengan kondisi yang serba terbatas ini saudara-saudara muslim Palestina bisa tetap eksis. Bahkan dari waktu ke waktu banyak lahir pejuang-pejuang yang meneruskan cita-cita pendahulu mereka yaitu mengembalikan tanah Palestina kepada umat muslim.
Kebijakan yang diambil oleh para pemimpin Hamas juga konsisten dan tegas yaitu tidak akan melepaskan tanah Palestina sejengkalpun kepada Israel. Dengan kebijakan ini, Hamas selaku organisasi perjuangan bersama rakyat Palestina tidak pernah berhenti untuk melakukan berbagai upaya untuk pembebasan Palestina.
Dari waktu ke waktu strategi serta perlengkapan militer yang dipergunakan Hamas juga semakin canggih. Di mulai dari Intifadah pertama, rakyat palestina hanya menggunakan batu dan kerikil yang dilemparkan dengan ketapel ke pasukan Israel. Namun hal ini sudah membuat pasukan Israel merasa terancam sehingga menginginkan adanya perjanjian damai. Periode intifadah pertama ini berlangsung dari 1987 hingga 1993.
Kemudian Israel yang dikenal bangsa yang tidak taat perjanjian kembali melakukan provokasi yaitu dengan masuknya perdana menteri Israel Ariel Sharon beserta 1000 pasukan Israel ke Masjid Al-Aqsha. Hal ini memicu kemarahan rakyat Palestina sehingga lahirlah Intifadah kedua. Pada Intifadah kedua ini, perjuangan yang menjadi ciri khas yaitu Bom bunuh diri. Rakyat Palestina yang dikenal pemberani dan tidak takut mati membela agama dan tanah airnya berebut untuk menjadi sukarelawan bom bunuh diri yang nantinya akan meledakkan diri di pusat keramaian Israel. Salah satu peristiwa yang terkenal adalah peristiwa bom bunuh diri yang dilakukan oleh 10 perempuan Palestina di berbagai tempat Israel. Terlepas dari pro kontra dari sisi syariah tentang bom bunuh diri ini, tetapi rakyat Palestina terpaksa melakukan ini karena mereka harus mempertahankan negerinya dengan persenjataan yang sangat tidak seimbang dengan Israel. Periode Intifadah kedua ini berlansung dari tahun 2000 hingga 2005.
Baca juga : TSSC 2023 SDIT TBZ Jatimulya: Wujudkan Generasi Muslim Yang Mandiri, Sholeh, Dan Cerdas.
Setelah intifadah kedua ini, Hamas selaku organisasi perjuangan Palestina secara bertahap mulai menguasai pembuatan roket dan puncaknya yaitu peristiwa yang terjadi pada Sabtu (7/10/2023). Untuk pertama kalinya, Hamas berhasil masuk ke wilayah Israel melalui darat, laut, dan udara. Bahkan roket-roket Hamas berhasil menghancurkan fasilitas militer yang dimiliki Israel. Semoga Allah SWT senantiasa menolong dan meridhoi perjuangan saudara-saudara muslim Palestina hingga meraih kemenangan yaitu kembalinya Masjid Al-Aqsha ke pangkuan umat Islam. (fr)
Hadis Nabi SAW :
“Tidak akan terjadi kiamat sehingga kaum muslimin memerangi bangsa Yahudi, sampai-sampai orang Yahudi berlindung di balik batu dan pohon, lalu batu dan pohon tadi akan berbicara; Wahai orang Islam, hai hamba Allah! di belakangku ada orang-orang Yahudi, kemarilah, bunuhlah dia, kecuali pohon Ghorqod, sebab ia itu sungguh pohonnya Yahudi”. (HR. Ahmad)
“Kalian akan memerangi orang-orang Yahudi sehingga seorang diantara mereka bersembunyi di balik batu. Maka batu itu berkata, “Wahai hamba Allah, inilah si Yahudi di belakangku, maka bunuhlah ia”. [HR. Al-Bukhoriy dalam Shohih-nya (2767), dan Muslim dalam Shahih-nya (2922)].
Simak video : Serangan Hamas ke Israel
Leave a Comment